MEMILIH JENIS ALPUKAT UNGGUL UNTUK URBAN FARMING

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram


Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat perkotaan untuk memanfaatkan lahan kosong untuk Urban Farming, agar pertanian di kota bisa berkembang secara massif hingga tingkat kecamatan. Dalam berbagai kesempatan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan tentang urban Farming merupakan pemanfaatan ruang terbuka menjadi lahan hijau, yang tujuannya untuk membantu masyarakat menghasilkan bahan pangan sendiri dan memperkuat ketahanan pangan.

Pada kegiatan Ngobras On The Spot di lokasi pembibitan alpukat Cipedak, Jakarta Selatan, Senin 28 Maret 2022, Kepala BPPSDMP menjelaskan, Urban Farming memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. di antaranya, bertambahnya kadar oksigen di tengah hiruk pikuk kehidupan di perkotaan dan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Selama masih ada kehidupan selama itu pula pertanian harus ada. Beliau berharap agar alpukat di lokasi ini disebar ke pemukiman dan komplek-komplek, sehingga menghasilkan oksigen dan pangan.

Berikut beberapa jenis tanaman alpukat unggulan yang sudah ada di Indonesia, dapat dipilih untuk Urban Farming.

Alpukat Mentega
Alpukat ini disebut mentega karena saat sudah matang daging buahnya berwarna kuning bersih seperti mentega. Alpukat ini memiliki daging buah tebal, bertekstur kenyal, dan tak berair. Bentuknya membulat dengan bagian pangkal dan ujung agak membulat pula, berat rata-rata sekitar 600 gram per buah, panjang buah sekitar 13 – 17 cm dan diameter buah 10 – 14 cm, tebal kulit buah hanya 1 mm dan tebal daging buah mencapai 1,9 – 2,1 cm. Buah jenis ini tak berbeda dengan alpukat jenis lainnya, meski buah ini memiliki kadar protein 1.37% dan kadar lemak 7.58%, Tanaman alpukat mentega ini rajin berbuah sepanjang tahun dan tingkat produksi buah yang berusia dewasa mampu menghasilkan 350 – 450 buah per pohon atau sekitar 225 kg per pohon.

Alpukat Wina
Alpukat wina merupakan jenis alpukat lokal yang dibudidayakan pertama kali oleh kelompok tani di Desa Jetis, Kabupaten Semarang. Pada dasarnya merupakan tipe alpukat mentega dengan bentuk buah agak bulat, warna kulit hijau mengilap dan tebal. Alpukat ini berkualitas super, karena berukuran jumbo dengan berat mencapai 1,5 – 2 kg per buah, rasa nikmat, lembut, gurih, dan sedikit manis.

Alpukat Hass
Alpukat ini berasal dari Australia yang ditemukan oleh seorang ahli holtikultura bernama Rudolph Hass. Keunggulannya, yaitu: pohonnya mudah berbuah, produksi tinggi, rasa buah khas yang sangat lezat, daging buahnya sangat pulen, tidak mudah busuk, laku dalam negeri maupun di luar negeri dengan harga tinggi. Oleh karena itu alpukat ini paling terkenal di Amerika Serikat dan New Zealand.

Alpukat Pluwang
Alpukat ini disebut juga alpukat hawai jumbo, alpukat green star dan alpukat pangeran. Tanaman alpukat pluwang terkenal dengan postur pohon pendek sehingga sangat mudah saat panen. Keunggulan lainnya, yaitu berat buah 2 kg per buah, daging buah tergolong tebal dengan tekstur yang lebih padat, rasa yang lebih manis dan lebih gurih jika dibandingkan dengan jenis alpukat lokal lainnya. Kulit buanhya berwarna lebih hijau gelap dan mengkilap, daun berukuran 3x lipat lebih besar dibandingkan dengan alpukat lokal, bunganya juga mempunyai ukuran yang lebih besar.

Alpukat Kendil
Alpukat kendil persilangan antara alpukat Kendal dengan alpukat Gunung Pati. Buahnya tergolong jumbo dengan berat rata-rata 1,7 kg per buah, rasanya lezat, tebal dan pulen. Kelebihan lain, daunnya tidak disukai oleh ulat bulu.

Alpukat Aligator
Alpukat ini berbentuk cenderung lonjong dengan bagian bawah agak besar dan bagian ujung atasnya mengecil atau mirip dengan buah pir. Ukuran panjang mencapai 70 sampai 80 cm, dengan berat rata-rata 1 hingga 1,3 kilogram. Daging buahnya tebal, rasanya manis, legit, sama sekali tidak ada rasa pahit, lembut, pulen, dan teksturnya halus tidak berserat, serta mempunyai aroma yang khas.

Selamat mencoba
Penulis: Susilo Astuti H. (Penyuluh Pertanian Pusluhtan)

Daftar Pustaka:
Buku Pintar: Budidaya Tanaman Buah Unggul Indonesia. Redaksi Agro Media, Cetakan Pertama. 2009.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura. Direktorat Buah dan Florikultura, Ditjen Hortikultura, Kementan. 2021
Manfaatkan Integrated Farming, Kementan Kembangkan Kampung Alpukat di Cianjur. Ditjen Hortikultura, Kementan, 2022.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

About Us

Menjadi Mitra Pemerintah, Pengusaha, Lembaga dan Masyarakat Tani Yang Tangguh dan Unggul Dalam Kesejahteraan Petani dan Pemerataan Lapangan Kerja Serta Pendapatan Masyarakat Menuju Baitullah

Office

Kantor Makassar

  • Jl. Abdullah Dg.Sirua No. 226 B Makassar - Indonesia
  • biotawisata@gmail.com
  • 081242654363

Kantor Surabaya

  • Jalan Ploso Timur Lorong 7A No. 153 Tambak Sari Kota Surabaya - Jawa Timur

©2023  |  

Biota Group  |  

Cari Berita ?

Mau Lihat Arsip ?

Arsip Berita Kami